Tips

WARNING :Jangan Asal Bolos Test Rektutmen! (2)

6 years ago

Dilihat 1548 kali

BKK SKAGATA

Bolos Tes tidak hanya merugikan diri sendir, namun juga perusahaan, BKK, dan Almamater

Ketidakhadiran peserta tes tentu tak hanya merugikan perusahaan. Baik itu lembaga job placement, almamater hingga pencari kerja lain pun merasa dirugikan dengan hal ini. Simak pendapat mereka :

Lembaga Job Placement
Imbas ketidakhadiran peserta tes yang besar cukup memusingkan terutama bagi Lembaga Job Placement yang menjembatani antara perusahaan dengan pencari kerja. ECC UGM sebagai salah satu lembaga job placement terpercaya di Yogyakarta sempat pula mengalami kerugian yang mencapai angka jutaan Rupiah karena tes salah satu perusahaan besar sekelas Chevron dari yang dipanggil tes 300 orang yang datang hanya sekitar 50 orang.
 
"Yang lebih kami khawatirkan adalah kerugian bagi image ECC sebagai lembaga job placement yang kredibel, karena kami sempat mendapatkan teguran dari perusahaan atas masalah presensi kehadiran peserta tes yang sangat minim tersebut," tutur Bima Arditya, Marketing Director ECC UGM.
 
Sebagai solusi atas masalah tersebut, ECC UGM kini menerapkan sistem pemanggilan kandidat dengan SMS konfirmasi kehadiran, sistem yang baru diterapkan tersebut rupanya cukup efektif untuk meminimalisir kerugian konsumsi yang disediakan. Dengan SMS Konfirmasi tersebut bisa diperoleh angka validitas kehadiran peserta sekitar 50%-60% setiap tes dan perusahaan maupun lembaga job placement bisa memperkirakan jumlah peserta tes yang datang. "Perusahaan memang memaklumi angka kehadiran kurang dari 80% ini dan tidak menyalahkan pihak lembaga job placement, akan tetapi dalam jangka panjang akan sangat merugikan dari segi image branding lembaga career center tersebut," Deka Isnandi, Wakil Direktur ECC menambahkan.
 
Menurut Bima, angka ketidakhadiran pelamar dalam tes yang besar merupakan salah satu efek negatif sistem aplikasi kerja online, sistem online memang banyak menghadapi permasalahan data sampah (junker). Padahal sudah ada perkiraan jadwal tes diumumkan sejak jauh-jauh hari di website ECC. Karena job seeker sekarang sudah dimanjakan dengan berbagai kemudahan memasukkan lamaran online, justru mereka jadi cenderung menggampangkan, niatnya kurang, dan tidak bertanggung jawab, mereka tidak ada pengorbanan mengirim dan menulis lamaran sehingga menjadi malas datang saat tes.
 
Impresi negatif dari perusahaan akan merugikan segenap stakeholder karir, tak hanya individu pencari kerja dan lembaga job placement, bahkan institusi pendidikan asal di pelamar juga bisa terseret imbasnya dan kena blacklist. Job seeker lainnya sebenarnya juga dirugikan dengan ketidakhadiran peserta tes lain karena perusahaan akan mengurangi kuota mereka atas jumlah yang diterima. Karena walaupun peserta tes sudah konfirmasi mengundurkan diri peluangnya tidak bisa serta merta diberikan kepada kandidat lain
 
Sebagai lembaga job placement berbasis media online, ECC UGM tak kekurangan akal dengan menyiapkan sistem disclaimer sejenis sistem kredit dan punishment bagi kandidat yang sering mangkir panggilan tes, sistem tersebut sekarang sedang dimatangkan oleh Tim IT ECC UGM. Nantinya dengan sistem disclaimer tersebut kami pihak ECC memiliki track record tentang kandidat yang siap dilaporkan kepada perusahaan sebagai salah satu bagian dari sistem kredit penilaian. “Disclaimer system sekaligus merupakan pendidikan bagi job seeker bahwa ada tanggung jawab yang dipikul meskipun mendaftar secara online,” terang Bima.
 
Pencari Kerja
Lima orang job seeker yang tidak memenuhi panggilan psikotest PT. Arutmin telah dipilih secara acak oleh Career News untuk mengemukakan berbagai alasan ketidakhadirannya, orang pertama beralasan sedang pulang kampung ke Medan sehingga tidak bisa mengikuti tes di Yogyakarta. Orang kedua, menyatakan bahwa dirinya sedang tugas keluar kota di Lamongan dan statusnya adalah sedang magang di sebuah perusahaan di Semarang. Orang ketiga, menyatakan saat ini dirinya sedang mengikuti tes perusahaan lainnya yang sudah pada tahap kedua. Sedangkan dua orang yang lainnya bahkan nomor telepon yang dicantumkan dalam data lamaran tidak lagi dapat dihubungi.
 
Salah seorang job seeker yang ditemui seusai tes, Katrin menyatakan pendapatnya jika banyak peserta tes yang tidak datang akan menguntungkan bagi peserta tes yang lain, karena peluang diterima kan berbanding terbalik dengan jumlah peserta tesnya, jadi peluang semakin besar,” tutur lulusan Teknik Industri UGM ini.
 
Namun demikian, Katrin pun tak memungkiri bahwa dirinya pernah mengalami tidak datang pada panggilan tes salah satu perusahaan. Hal itu disebabkan karena dirinya asal apply ke banyak perusahaan sehingga mendapatkan banyak panggilan tes juga, akibatnya banyak jadwal tes yang tabrakan. Kalau sudah begini dara yang melamar pada posisi Production Planning Inventory Control PT. Isuzu ini biasanya mencoba untuk meminta reschedule kepada perusahaan.

“Kalau tidak bisa reschedule ya tentukan prioritas, pilih sesuai minat kita dan lihat kondisi sekarang sudah tahapan tes ke berapa, jangan lupa konfirmasi ke perusahaan menyatakan mengundurkan diri, saya tetap memprioriaskan tes dari perusahaan yang sudah tahapan lanjut sehingga peluang saya diterima lebih besar," jelasnya.
 
Sementara itu Andi Rahmato, salah satu peserta tes wawancara PT. Isuzu menyatakan keprihatinannya jika peserta tes banyak yang tidak datang padahal sudah dipanggil. "Harusnya kalau sudah berani mendaftar ya harus bertanggung jawab dengan cara datang saat dipanggil tes," tandasnya.
 
Lulusan Teknik Elektro UGM ini juga membagi tipsnya bagi para pencari kerja yang mendaftar di banyak perusahaan sekaligus, yang pertama lihat profil perusahaan, kemudian pilihlah yang terpercaya dan sesuai minat, dan jika tes bentrok coba dulu untuk reschedule, nah jika sudah tidak bisa dinegosiasikan maka harus memberi kabar ketidakhadiran kepada perusahaan dengan alasan yang tepat.

Sumber Berita : http://www.careernews.id/tips/view/895-Warning-Jangan-Asal-Bolos-Tes-part-2